Opini: Serius Kutuk Israel ?, Mari Boikot Produk Yahudi


Jalur Gaza kembali dibanjiri darah dan air mata rakyat Palestina. Rudal-rudal Israel saban waktu membombardir kawasan yang telah sekian lama tak mengenal kata damai itu. Ketika tulisan ini dibuat, praktek genosida sedang berlangsung disana, pelakunya yaitu zionis Israel terus menggempur ditengah diamnya negara lain, termasuk negara Islam.


Tak ingin dianggap diam, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab disapa SBY, pun angkat bicara. Kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (17/11), dia menawarkan solusi dua negara (two state solution) untuk menghentikan pertikaian perebutan tanah air di negeri jazirah Arab itu.


Mungkin dibenak SBY, itulah solusi paling ideal untuk tetap menjaga hubungannya dengan kedua negara. Atau setidaknya, inilah statemen paling aman bagi seorang kepala negara Indonesia, agar tetap di sayang oleh Palestina dan tidak diklaim teroris oleh Israel.


Padahal, tawaran two state solution sangat tidak dapat diterima oleh Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyah (Hamas). Sebab dimata Hamas, itu adalah selemah-lemahnya iman dan bukti pengakuan bila Israel juga punya hak ditanah Gaza.


Disinilah penulis melihat SBY yang mewakili rakyat Indonesia, galau dalam bersikap. Hal yang sama juga mendera negara-negara Arab, seperti Saudi Arabia dan negara singa Asia lainnya. Padahal sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, bahkan terbesar di dunia, Indonesia tidak perlu “malu-malu” untuk menampakkan diri mendukung perjuangan Palestina.


Hal yang sama bukan saja menimpa SBY seorang. Sebagian besar rakyat Indonesia juga sedang dilanda kegalauan dalam hal ini. Disatu sisi mengutuk dan mengecam keras invansi Israel ke Palestina, namun disisi yang lain, ketergantungan kita dengan Israel dan Yahudinya semakin tidak bisa dipisahkan. Kalau boleh jujur berkata, sampai kondom yang kita pakai untuk menjarangkan kelahiran anak, diproduksi oleh Yahudi.

Kekuatan Israel

Untuk melihat mengapa Indonesia bisa galau dalam menyatakan sikap terhadap invansi Israel ke jalur Gaza, kita harus menelaah terlebih dahulu tentang kekuatan Israel dan Yahudinya.


Dari segi informasi, Yahudi menguasai jalur informasi mainstream. Mereka adalah pemilik modal dari media besar dunia. Untuk itu tidak mengherankan, bila dalam membentuk opini publik, Israel unggul dalam segala lini. Sehingga menjadi mudah bagi mereka untuk memberi label teroris, fundamentalis, radikal. Dengan medianya pula mereka mampu membela habis-habisan kapitalis dan zionisme.


Kemudian, Yahudi juga menguasai Amerika Serikat. Kenyataan ini semakin membuat Indonesia ketar-ketir. Bukan lagi rahasia,  kemampuan orang-orang Yahudi dalam memberikan dana yang besar untuk kampanye-kampanye politik terutama calon yang mereka percaya akan mendukung kepentingan zionis.
  

Bahkan, di AS, dari 1700 koran, 3 persennya milik Yahudi, begitu pula dengan majalah mingguan berpengaruh di negeri Paman Sam.  Sudah menjadi rahasia umum pula, AS sendiri merupakan negara yang mendukung matia-matian setiap aksi yang dilakukan oleh Israel.  AS juga paling banyak menggunakan hak vetonya di PPB bila berhubungan dengan Israel.


Dari sektor produk (ekonomi) Israel menguasai dunia dengan berbagai macam barang yang selalu dicari oleh penduduk dunia. Bahkan lewat iklannnya yang luar biasa dahsyat, kebanyakan produk Yahudi menjadi trend bagi warga negara dunia, termasuk Indonesia.


Israel mampu menguasai dunia dengan perusahaan dan berbagai merek dagang yang berhubungan langsung dengan penduduk dunia disetiap harinya. Contoh Coca Cola, NestlĂ©, Johnson & Johnson, Revlon, Nokia,  The Limited Inc,  Time Warner Inc, IBM, L'Oreal, Danone, Mc Donald's, Nike, Reebok, Converse, Calvin Klein, Gap, Boss, Ralph Lauren, Banana Republic, Bauer, Wrangler, Redup, Old navy Dockers, Celio, J.Crewa, JC Penney, Caterpillar, Lou Riders, Pryca, Hema, Auchan, Lindex, Tchibo Tati, Kolombia, Starbucks Cofee, Klub Sepakbola Arsenal, Philip Morris, dll. (sumber: Majalah Suara Hidayatullah edisi 10/XXI : Februari 2009)

Boikot Produk Yahudi

Mengutuk dan mengecam saja aksi Israel di Palestina tidaklah cukup. Demikian juga, dengan mengumpulkan dana, walau termasuk langkah bagus, namun tidak akan mampu menjawab dan menjadi pemecah masalah yang sesungguhnya.


Hemat penulis, terkait persoalan mengutuk dan mengecam, sudah jauh-jauh hari dilakukan oleh umat Islam dan non Islam yang tidak setuju dengan tindakan Israel di jalur Gaza. Jikalau saja, suara kita harus menggunakan baterai, mungkin sudah bertonton baterai sudah kita habiskan untuk masing-masing individu untuk mencaci maki kebiadaban Israel. Tapi toh, aksi mereka terus berlanjut.


Kita bisa melihat bila amunisi Israel tidak kunjung habis. Padahal negara zionis itu berada di tanah tandus dan kurang subur. Kondisi alamnya jauh berbeda dengan Indonesia yang serba mudah untuk menanam sesuatu. Di Israel itu, yang mampu tumbuh subur bila ditanam hanyalah ranjau.


Nah, kalaulah kita semua serius untuk mendukung perjuangan Palestina, mari mulai hari ini kita tidak lagi menggunakan produk-produk Israel dan Yahudinya. mari kita cari produk yang non Israel. Bila perlu kita harus mendukung produk-produk buatan Palestina, agar mereka punya cukup uang untuk melawan Israel itu.


Penulis kira, Indonesia punya kemampuan untuk melakukan boikot itu. Dengan jumlah penduduk 241.452.952, negara ini berpeluang besar untuk melawan Israel tanpa perlu melepaskan rudal ke negeri itu.


Setiap kita hanya cukup sekedar untuk menahan diri tidak membeli setiap barang buatan Yahudi. Penulis yakin, dengan jumlah yang sedemikian banyak itu, rakyat Indonesia juga akan mampu menekan pemerintah untuk menghentikan pasokan barang buatan Yahudi ke Indonesia.


Sebagai bangsa besar dan mayoritas muslim, Indonesia punya kekuatan yang luar biasa dahsyat. Tinggal saja bagaimana negara ini memanfaatkan potensi yang ada. Sudah tidak tepat lagi hanya sekedar mengecam dan mengutuk. Bukan waktunya lagi untuk saling mengejek sesama muslim, hanya karena yang satu diam, yang satu lagi cukup lancar memaki Israel (walau sebatas di facebook).


Kalau serius, mari mulai hari ini, kita dorong pemerintah untuk memboikot segala produk luar yang berbau Yahudi. Front Pembela Islam (FPI) yang terkenal militansi dalam membela Islam, harus menjadi pioneer dalam menggerakkan kesadaran pemerintah. Bila perlu FPI dengan kekuatannya yang luar biasa, memaksa pemerintah untuk segera memboikot produk Israel. Dengan demikian, Yahudi akan kekurangan uang untuk membeli peluru dan mengisi minyak pesawat tempurnya.


Tulisan ini pernah dimuat di koran online The Globe Journal.com, http://theglobejournal.com/opini/bantu-palestina-boikot-produk-israel/index.php
Tanggal 21 November 2012.

No comments for "Opini: Serius Kutuk Israel ?, Mari Boikot Produk Yahudi"