Firmandez Datang, Mantan Kasi Satpol PP Bireuen Dikeroyok

Adli (tengah) saat masih bertugas sebagai Kepala satpol PP Bireuen. Foto: Koran Bireuen.

Bireuen- peristiwa memalukan kembali terjadi di Bireuen. Adli, SE, PNS dilingkungan pemda Bireuen dikeroyok oleh beberapa oknum Pamtub pejabat setempat, setelah sebelumnya mencabuti plat palsu yang digunakan oleh salah seorang anggota DPRK Bireuen dari salah satu partai nasional. Selasa (24/2/2015).

Informasi yang diterima oleh situs blog ini, saat itu di Pendopo Bireuen sedang berlangsung acara rapat dengar pendapat antara Firmandez, anggota DPR RI dengan para petinggi di dalam lingkungan Kabupaten Bireuen.

Saat acara itu sedang berlangsung, Adli yang ikut hadir, menemukan salah satu mobil anggota DPR Bireuen menggunakan plat hitam- padahal itu mobil dinas-, kemudian dia mencabutinya dan membawa ke ruang acara. Diletakkan pada salah satu bangku undangan.

Tiba-tiba beberapa orang lelaki berbadan tegap –disebut-sebut pamtup salah seorang petinggi di Bireuen- memaksa Adli keluar dari ruang acara. Dia sempat menolak, tapi tetap dipaksa untuk keluar. Sambil di seret Adli kemudian dihajar oleh beberapa “polisi atom”. Tak ada perlawanan dari lelaki bertubuh jangkung dan mantan salah satu kasi di satpol PP Bireuen.

Informasi yang beredar, mobil yang menggunakan plat palsu itu miliknya oknum DPR yang satu bendera dengan Firmandez.

Perilaku Biadab

Kabar dikeroyoknya Adli oleh beberapa petugas pamtup begitu cepat tersebar. Warga Bireuen merasa terulangnya kekerasan di lingkungan kantor pemkab setempat, atas korban yang sama membuktikan bahwa ada kelompok preman di lingkungan Bireuen.

“Ini biadap sekali. Siapapun atas alasan apapun, tidak boleh melakukan kekerasan. ini keji sekali. Benar-benar perilakunya seperti bukan manusia,” Ujar Nawi,salah seorang warga Bireuen.

Hal senada juga disampaikan oleh Mukhlis. Dia berharap agar kasus ini dilanjutkan ke hukum. Dia berharap polisi tidak mendiamkan pengeroyokan itu. 

Beberapa waktu yang lalu, Adli yang saat itu masih menjabat sebagai salah satu Kasi Satpol PP, pernah pula dikeroyok oleh salah satu Camat di Juli dengan beberapa stafnya. Peristiwa ini terjadi karena si camat tersebut memarkirkan kendaraan dinas bukan pada tempatnya, ketika hendak mengikuti rapat dengan Bupati.

Saat itu, tidak ada pembelaan dari atasan terhadap musibah tugas yang diterima Adli. Dia dibiarkan berjuang sendiri atas perilaku bar-bar oknum PNS lain yang merasa bisa melakukan apa saja, karena dekat dengan kekuasaan. []

Baca juga:  http://jambomuhajir.blogspot.com/2015/02/asisten-i-bireuen-klarifikasi-insiden.html