Zaini Abdullah Pecat Seluruh Karyawan PLN Aceh

Byar pet! Itulah kondisi listrik di Aceh. Akibatnya segala sektor kehidupan di propinsi ini menjadi terganggu. Mulai dari tukang temple ban, sampai DPRA mengakui kewalahan dan dirugikan oleh kondisi tersebut.


Caci maki masyarakat mau tidak mau harus diterima oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Sebab, orang nomor satu di Aceh itu dinilai gagal me manage energy di daerah kaya namun miskin ini.

Selain itu, masih bergantungnya Aceh pada Sumatera Utara dalam persoalan energy listrik, semakin membuat rakyat Aceh naik darah. Tanpa ampun, segala hujatan dan doa menolak bala ditujukan ke pendopo Aceh satu.

Beberapa dukun malah mengirimkan santet ke istana. Namun gagal “tayang” ke tubuh Zaini, karena ternyata jin dan segala peri laut takut masuk kawasan pendopo. Alasannya simple, bahwa jin dan burong tujoh di pendopo lebih garang.

Satu-satunya santet internasional yang bisa menembus dinding yang dikawal oleh berbagai elemen itu, adalah jin kiriman facebook dan twitter. Akibatnya Zaini mendapatkan serangan jantung stadium satu.

Tidak mau disalahkan, akhirnya Zaini meminta Dirut PLN dan seluruh jajarannya menghadap ke istana. 
Di hadapan Gubernur pilihan rakyat, Dirut Perusahaan Lilin Negara, eh salah listrik Negara maksudnya, mengutarakan berbagai masalah. Hal paling utama dia mengatakan bahwa Aceh belum mandiri energy. Masih membutuhkan suplai dari Negara Indonesia (Sumatera Utara).

Gubernur trenyuh. “Pakon meuno dile, dari BL sampo PLN, geutanyoe hana di bouh yum uleh Sumut. Puna salah ulon tuan?,” (Kenapa begini. Dari soal BL sampai listrik kita masih bergantung sama Sumut. Apa salah saya?-pen).

Akan tetapi, gubernur tentu tidak mau disalahkan. Dia telah menganalisis bahwa semua punca masalah ada di PLN. Dia tidak mau tahu. 

Di akhir pertemuan, dia menandatangani surat pernyataan pemecatan dirut dan seluruh karyawan PLN. Tangisan memenuhi pendopo. Namun Zaini telah mengambil keputusan. Sebagai lelaki yang tegas, dia tidak terkecoh dengan air mata buaya pekerja PLN Aceh.

***
Ketika bangun subuh, istri saa sedang menghidupkan lilin. Saya tersenyum. 

“Dek, sabar ya, mungkin minggu depan, PLN sudah bagus kinerjanya,”

“Abi tahu dari mana?” Tanya istriku penasaran.

“Tadi malam abi baca di media online,” 

“Kok bisa? Bukankah sejak semalam di sini mati lampu. Hape jadul abi yang bisa internet itu sudah sejak magrib kehabisan daya,” katanya sambil mengernyitkan dahi.

“Jadi?”

“pasti mimpi lagi nih lakik gue,” katanya sambil menuju dapur.

“Dek buatkan kopi ya”

“Mati lampu. Gak bisa memanaskan air. Gas habis. Berdoa saja semoga gubernur abang itu benar-benar bekerja untuk rakyat,” []



No comments for "Zaini Abdullah Pecat Seluruh Karyawan PLN Aceh"