“Miss Aceh” Rasa Surabaya, Panitia Miss Indonesia Tak bermoral



Penyelenggara Miss Indonesia 2016 kembali melakukan kesalahan fatal. Mereka –lagi dan lagi- mencatut nama Aceh agar kuota perwakilan ajang “penelanjangan tubuh tubuh wanita” kembali memenuhi kuota.
Kali ini, yang “mewakili” Aceh adalah Flavia Celly, perempuan kelahiran Surabaya, 10 Agustus 1994. Wanita yang sangat tertarik pada dunia modeling ini, telah mengkudeta Aceh dengan cara menjadi perwakilan illegal dara Aceh dalam ajang miss-missan yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai-nilai keacehan.

Seorang dara belia, dan tentunya juga panitia penyelenggara yang juga istri dari Ketua Umum Partai Perindo, Harie Tanoe Soedibjo, Liliana Tanaja Tanoesodibjo, telah mencoreng wajah Pemerintah Aceh dengan t**i.

Ini sebuah bentuk kekurangajaran dari mereka yang mengaku “berperadaban tinggi” namun bersikap dan berlaku primitif. Bar-bar, layak disebut perampok. Hanya demi sebuah acara jahiliyah –dalam pandangan saya- telah dengan sengaja mencatut nama daerah yang tidak mengirimkan perwakilannya.

Di tahun 2015 lalu, Liliana juga melakukan hal yang sama. Lagi-lagi, perempuan asal Surabaya yang menjadi “wakil” Aceh. baca: http://jambomuhajir.blogspot.co.id/2015/02/surat-terbuka-kepada-liliana.html

Liliana, sebagai chairman kegiatan ratu-ratuan itu tentu orang yang paling tidak bermoral, tidak professional, tidak menghargai identitas orang lain, serta tidak menunjukkan jati diri orang yang berpendidikan tinggi. Karena apa yang dia lakukan dengan kegiatannya itu, merupakan sebuah bentuk penistaan terhadap identitas rakyat Aceh.

Saya berharap apa yang dilakukan oleh Liliana, mendapat respon oleh Pemerintah Aceh. Jangana syik bicara MoU Helsinki, UUPA. Lihat itu!

Lihat itu wahai Gubenur Aceh!

Lihat itu wahau Wakil Gubernur Aceh!

Lihat itu wahai DPR Aceh!

Lihat!

Hanya seorang Liliana, anda tidak bisa melakukan apapun. Bangsa ini dihina oleh kaum hedonis. Lalu, kenapa pula kita gemar mencambuk yang di dalam, bila orang luar, yang tak punya malu, mencatut identitas kita –untuk kegiatan jahiliyahnya- anda sebagai pemimpin tidak bereaksi apa-apa? []







9 comments for "“Miss Aceh” Rasa Surabaya, Panitia Miss Indonesia Tak bermoral"

  1. Lihat itu wahai Gubenur Aceh!

    Lihat itu wahau Wakil Gubernur Aceh!

    Lihat itu wahai DPR Aceh!

    Lihat!

    Hanya seorang Liliana, anda tidak bisa melakukan apapun. Bangsa ini dihina oleh kaum hedonis. Lalu, kenapa pula kita gemar mencambuk yang di dalam, bila orang luar, yang tak punya malu, mencatut identitas kita –untuk kegiatan jahiliyahnya- anda sebagai pemimpin tidak bereaksi apa-apa?

    BAHASA KAU KASAR BANGET BRO... SEMANGAT DIAWAL TULISANNYA SIH BAGUS... TAPI DI AKHIR TERDENGAR ANEH... HMM.. MIRIS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya sepertinya kau yg kasar, penggunaan huruf kapital pada kolom komentar seperti yg anda tulis di akhir komentar anda itu tidak beretika, seolah-olah berteriak seperti *maaf* tidak waras.
      Aceh adalah daerah "Istimewa", dimana keistimewaan itu adalah mereka punya prinsip atas Islam sebagai budaya hidup dan bangsa Indonesia adalah negara demokrasi dimana setiap individunya punya hak atas budayanya dimana budaya itu tidak menyimpang atas nama akal sehat manusia dan aturan agama masing-masing pemeluknya. Semoga *sindiran saya kepada anda membuat anda lebih bisa berpikir!

      Delete
    2. kasarnya dimana ya?
      Bedakan antara kasar dengan tegas. saya melihat tidak ada satu katapun yang kasar di artikel ini. kalo kata-kata tegas yang membedakan antara HAQ dan BATHIL iya

      Delete
  2. Hedonis yang akan mengobankan apa pun demi uang mereka..

    ReplyDelete
  3. @Anung Sakti, Emang kenapa bro? Orang marah karena dipermalukan wajar marah. Lo aja yg tidur!

    ReplyDelete
  4. Itu tidak kasar. Emang sudah seharusnya kita sebagai rakyat harus menjunjung tinggi nilai2 keacehan. Kenapa pula kau bilang kasar.

    ReplyDelete
  5. Jiah, kok kasar pula. Itu kan statement mempertanyakan PEMERINTAH ACEH.

    ReplyDelete
  6. Saya sebenarnya suka membaca tulisan di blog ini. Tapi latar merah membuat mataku berkunang-kunang. kalau bisa diganti warna latarnya, Bang.

    ReplyDelete
  7. boikot perindo ban sigom aceh

    ReplyDelete

Post a Comment